Aka Aurora's Tales

Gue tau telat ngeposting ini. Yah, gue masih belum bersemangat. You know what, Papa gue, H. Yulisaf Yunus, telah pergi untuk selamanya pada tanggal 23 November 2009 lalu. Iringan tangisan dan kesedihan mewarnai hari yang justru cerah itu. Tak ada awan gelap yang mengiringi kepergiannya. Wajah terlelap tidur tampak begitu damai. Papa, Aka nggak nyangka Papa pergi secepat ini. Tiada pesan terakhir dan permintaan terakhir. 19 tahun Papa merawat aka dengan curahan kasih sayang dan segala materi yang diberikan hanya untuk menjadikan aka seorang anak yang soleh, berbakti pada orang tua, taat pada agama, dan menjadi anak yang dapat dibanggakan orang tua. Aka memang belum menjadi sosok anak yang sempurna. Tapi papa dengan sabar terus memotivasi. Papa selalu bilang harta warisan terbesar yang nantinya akan papa dan mama tinggalkan untuk Aka hanyalah ilmu.Ilmu untuk kehidupan duniawi dan ilmu untuk kehidupan akhirat.

FYI, Papa jarang marah sama anak-anaknya. Paling cuma mengingatkan dan nggak pernah sampai memukul. Aka bersyukur punya Papa yang begitu menyayangi anak-anaknya. Papa, walau sekarang Papa meninggalkan Aka, Mama, dan Wena, kami akan tetap menjadi sebuah keluarga yang solid dan tidak terpisahkan. Kami hanya ingin Papa bahagia disana dan tidak terbebani dengan segala sesuatunya.

Apapun yang papa tinggalkan semoga menjadi manfaat bagi kita semua. Papa, tenanglah di sisi Allah, semoga Papa terbebas dari segala siksa kubur dan neraka, semoga diampuni segala dosa-dosa dan diterima semua amal Papa. Kami mendoakan dari jauh.

Tapi yang pasti ..... Aka kangen Papa !!!